https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/issue/feed Warmadewa Minesterium Medical Journal 2024-06-27T13:14:53+07:00 Ni Wayan Erly Sintya Dewi wmmj.unwar@gmail.com Open Journal Systems <p style="text-align: justify;"><strong>WMMJ (Warmadewa Ministerium Medical Journal)</strong> is the journal of community services area. The mission of WMMJ is to advance knowledge, critical theory, and practice related to purposive community change. This journal welcomes articles that contain the report of community service and empowerment activities to apply various fields of science, especially health. Articles may address current health issues and other important topics impacting the field, which can be submitted by the academic community of the Faculty of Medicine and Health Sciences Warmadewa University, other Faculties of Medicine and Health Sciences, and other related Institutions. It is the medium for hard skills and soft skills development as an integral part of the Tri Dharma Perguruan Tinggi (Education, Research, Public Service) and health services in the forms of media of communication, information, scientific education, as a subsystem of Medicine and Health holistic and comprehensive services. This Journal is published third a year in January, May and September.</p> https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9489 Pendampingan Keluarga Balita Stunting di Posyandu Ratna 1, Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani 2024-05-31T21:50:11+07:00 Marta Setiabudy marta.sp.mk@gmail.com I Ketut Tangking Widarsa marta.sp.mk@gmail.com Putu Nia Santoso donald.calista@gmail.com AA Ayu Asri Prima Dewi marta.sp.mk@gmail.com <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p>Stunting, yang merupakan hasil dari kekurangan gizi kronis pada masa pertumbuhan anak, menjadi masalah serius yang mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Di banyak negara, termasuk Indonesia, prevalensi stunting masih tinggi dan menjadi salah satu tantangan utama dalam upaya meningkatkan kualitas hidup penduduk. Mitra dari program kemitraan masyarakat (PKM) ini adalah keluarga anak balita stunting di Posyandu Ratna 1 di Banjar Bayung Gede, Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani yang berjumlah lima keluarga. Permasalahan prioritas dari mereka adalah pengetahuan tentang gizi dan makan sehat untuk anak balita masih kurang dan asupan gizi terutama asupan protein jauh di bawah angka kecukuan gizi (AKG). Tujuan dari kegiatan ini dilakukan adalah meningkatakan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya dan pencegahan stunting serta penanganannya. Solusi yang diusulkan untuk mengatasi permasalah prioritas dari mitra adalah memberikan edukasi tentang Gizi dan makan sehat sesuai isi piringku, sumber protein yang mudah didapatkan dan dikelola di lingkungan tempat tinggal kepada orang tua dari anak balita dan memberikan bantuan berupa paket gizi tinggi protein. Kegiatan PKM ini dilakukan secara bertahap mulai dari persiapan, dilanjutkan dengan pemberian edukasi dan pemberian bantuan paket gizi berupa susu tinggi protein. Kegiatan penyuluhan dan diskusi dilaksanakan selama sehari dihadiri oleh 5 keluarga binaan dan keluarga-keluarga lain yang saat itu sedang berkunjung ke posyandu. Antusiasme masyarakat terlihat dari pertanyaa-pertanyaan yang diajukan. Evaluasi dilakukan setelah pelatihan selesai. Edukasi dan bantuan yang diberikan membawa dampak yang positif kepada keluarga binaan.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Stunting, Gizi, Bayung Gede, Kintamani</p> <p><strong>Abstract</strong></p> <p>Stunting, which results from chronic undernutrition during childhood, is a serious problem that affects the overall well-being and development of society. In many countries, including Indonesia, the prevalence of stunting is still concerning and is one of the main challenges in efforts to improve the quality of life of the population. The partners of this community partnership program (PKM) are the families of stunted toddlers at Posyandu Ratna 1 in Banjar Bayung Gede, Bayung Gede Village, Kintamani District, totaling five families. Their priority problems were lack of knowledge about nutrition and healthy eating for children under five and nutritional intake, especially protein intake, was far below the nutritional guidelines (AKG). The purpose of this activity is to increase community knowledge about the dangers and prevention of stunting and its handling. The proposed solution to overcome the priority problems of partners is to provide education about nutrition and healthy eating according to the guideline “isi piringku”, protein sources that are easily obtained and managed in the neighborhood to parents of children under five and provide assistance in the form of high protein nutrition packages. This PKM activity was carried out in stages starting from preparation, followed by providing education and providing nutritional package assistance in the form of high protein milk. Counseling and discussion activities were held for a day, attended by 5 fostered families and other families who were visiting the posyandu at that time. The enthusiasm of the community can be seen from the questions asked. Evaluation was conducted after the program was completed. The education and assistance provided had a positive impact on the assisted families.</p> <p><strong>Keywords</strong>: Stunting, nutrition, Bayung Gede, Kintamani</p> 2024-05-30T12:37:01+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9488 Pendampingan Keluarga Balita Menggunakan Media Ajar Interaktif, pada Desa Selulung, Kecamatan Kintamani 2024-06-27T13:14:53+07:00 Adi Pratama Putra adi.fk.unwar@gmail.com Luh Gede Evayanti Luhgdeevayanti@gmail.com Ni Wayan Diana Ekayanti dianaekayaniw@gmail.com <p>Banjar Nyawah merupakan salah satu wilayah yang menjadi sasaran pelaksanaan program kemitraan masyarakat. Sebanyak lima keluarga balita yang ada di Banjar Nyawah yang menjadi mitra dari program kemitraan ini. Permasalahan prioritas yang mereka tetapkan adalah: 1) mencegah asupan gizi pada anak balita di bawah angka kecukupan gizi (AKG) dan 2) pengetahuan dan keterampilan tentang makanan sehat untuk anak balita masih kurang. Solusi yang diusulkan adalah: 1) pemberian paket gizi dengan protein tinggi, 2) penyuluhan pembuatan makan sehat dari bahan lokal. Kegiatan PKM ini akan dilakukan secara bertahap mulai dari kegiatan sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan, pemberian bantuan paket gizi, dan evaluasi. Pada awal kegiatan akan dilakukan sosialisasi kepada semua pihak yang terkait untuk menjelaskan maksud dan tujuan PKM, sasaran dan metode kegiatan serta peran dari semua pihak yang terlibat. Selanjutnya akan dilakukan pelatihan penggunaan media interaktif kepada tenaga kesehatan pendamping ibu balita tentang makan sehat sesuai isi piringku, pola asuh dan latihan cara membuat makanan sehat dari bahan pangan lokal untuk anak balita. Setelah itu akan dilakukan pemberian paket gizi berupa susu tinggi protein. Hasil kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan ibu tentang makanan sehat dan gizi, serta berdampak positif dengan bantuan paket gizi untuk enam balita di Kecamatan Kintamani, serta menciptakan perubahan nyata dalam meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak di wilayah tersebut.</p> 2024-05-30T12:41:21+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9495 Pelatihan Guru untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Remaja 2024-05-31T21:50:14+07:00 Ekayani Ni Wayan Diana dianaekayaninw@gmail.com <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Tingginya prevalensi remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental perlu mendapatkan perhatian khusus bagi berbagai pihak, khususnya guru di sekolah. Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Amlapura juga mengalami permasalahan mental hingga menimbulkan perilaku negatif seperti melukai diri sendiri. Guru berusaha membantu siswa untuk mendapatkan solusi terkait permasalahan siswa, namun banyak yang belum terselesaikan dan siswa melakukan perilaku yang serupa. Solusi yang dilakukan dalam menghadapi permasalahan ini berupa pemberdayaan guru dengan melakukan pelatihan untuk meningkatkan peran guru dalam deteksi dini dan penanganan remaja dengan gangguan kesehatan mental. Kegiatan dilakukan pada Januari 2024 dan telah terlaksana dengan baik. Jumlah peserta pelatihan yaitu 60 orang yang terdiri dari guru tetap dan kontrak. Mayoritas guru (78,3%) pernah menemui remaja yang mengalami gangguan mental dengan berbagai gejala dari ringan hingga berat. Rerata pengetahuan guru meningkat 40 poin setelah pelatihan. Sekolah perlu melakukan pelatihan kesehatan mental secara berkala, melakukan edukasi kepada siswa, mengoptimalkan bimbingan dan konseling, serta mengoptimalkan Usaha Kesehatan Sekolah dengan berkolaborasi dengan lembaga kesehatan dan orangtua.</p> 2024-05-30T12:48:02+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9514 PKM PEMBERDAYAAN PEDAGANG PEREMPUAN DALAM PENCEGAHAN KANKER LEHER RAHIM DI PASAR UMUM PAYANGAN 2024-05-31T21:50:15+07:00 Luh Gede Pradnyawati pradnyawati86@gmail.com <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Pasar Umum Payangan merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Kabupaten Gianyar dengan jumlah total pedagang 450 orang. Tindakan papsmear untuk pencegahan leher rahim sangat diperlukan oleh seluruh perempuan yang sudah pernah berhubungan seksual. Namun masih banyaknya perempuan, khususnya di kalangan pedagang pasar masih awam dengan upaya pencegahan kanker leher rahim melalui papsmear. Dari hasil penelitian salah satu tempat yang interaksi masyarakatnya tinggi dan rentan terhadap penyebaran penyakit di Bali adalah pasar. Minimalnya informasi yang didapatkan oleh pedagang tentang pencegahan kanker leher rahim melalui papsmear menyebabkan kurangnya penerapan mereka dalam pelaksanaan peningkatan kesehatan reproduksi wanita. Selain itu, semenjak pandemi Covid-19 melanda, pemasukan para pedagang juga berkurang. Hal ini disebabkan karena pedagang hanya berdagang di kisaran pasar saja. Para pedagang belum bisa memasarkan dagangan mereka melalui media online seperti instagram, facebook dan lainnya. Dari permasalahan yang dihadapi, maka solusi yang dapat ditawarkan adalah perlu adanya program transfer ilmu pengetahuan tentang peningkatan kesehatan reproduksi untuk pencegahan penyebaran penyakit infeksi dan juga pentingnya melakukan papsmear untuk deteksi dini kanker leher rahim. Selain itu, tim pengabdi juga akan mengajarkan pemasaran online dagangan pedagang melalui Instagram, Facebook dan lainnya. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan tentang pencegahan kanker leher rahim pada kader sebesar 100%. Selain itu para mitra sudah bisa memasarkan dagangan secara online melalui platform media sosial. Saran yang dapat kami berikan dalam kegiatan pengabdian ini adalah agar kelompok mitra dapat menjadi ujung tombak perekrutan mitra lainnya sebagai partner dalam melakukan kegiatan <em>“peer”</em> pencegahan kanker leher rahim di Pasar Umum Payangan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata </strong><strong>K</strong><strong>unci</strong> : Pemberdayaan, pedagang perempuan, kanker leher rahim, Payangan</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Payangan Public Market is one of the largest traditional markets in Gianyar Regency with a total of 450 traders. Pap smears to prevent the cervix are very necessary for all women who have had sexual intercourse. However, there are still many women, especially among market traders, who are unfamiliar with efforts to prevent cervical cancer through pap smears. From the research results, one of the places with high community interaction and which is vulnerable to the spread of disease in Bali is the market. The minimal information obtained by traders about preventing cervical cancer through pap smears causes a lack of application in improving women's reproductive health. Apart from that, since the Covid-19 pandemic hit, traders' income has also decreased. This is because traders only trade within the market range. Traders have not been able to market their wares through online media such as Instagram, Facebook and others. Based on the problems faced, the solution that can be offered is the need for a knowledge transfer program on improving reproductive health to prevent the spread of infectious diseases and also the importance of carrying out pap smears for early detection of cervical cancer. Apart from that, the service team will also teach online marketing of traders' products via Instagram, Facebook and others. The result of this service activity is an increase in knowledge about preventing cervical cancer among cadres by 100%. Apart from that, partners can market their merchandise online via social media platforms. The suggestion that we can give in this service activity is that the partner group can spearhead the recruitment of other partners as partners in carrying out "peer" activities to prevent cervical cancer at the Payangan Public Market.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Empowerment, women traders, cervical cancer, Payangan</em></p> 2024-05-30T13:00:38+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9523 PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR DAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK REMAJA DI SMAN 1 KINTAMANI 2024-05-31T21:50:16+07:00 Gde Candra Yogiswara gcy.yogichiy@gmail.com Putu Gde Hari Wangsa hariwangsa23@gmail.com Ida Kurniawati Idaidakurniawati.mail@gmail.com <p style="font-weight: 400;">&nbsp;</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>ABSTRAK</strong></p> <p style="font-weight: 400;">Bantuan hidup dasar (BHD) merupakan hal penting yang tidak diketahui oleh banyak orang. Hal tersebut dikarenakan minimnya informasi dan pelatihan yang berkaitan dengan tindakan BHD tersebut. Dalam kegiatan ini, mitra dari program kemitraan masyarakat (PKM) kami adalah kelompok remaja di SMAN 1 Kintamani. Dengan permasalahan prioritas yang ditetapkan adalah: 1) Kurangnya pengetahuan tentang kejadian gawat darurat pada kehidupan sehari-hari dan 2) Pengetahuan tentang tindakan pertolongan pada kejadian gawat darurat pada henti jantung dan henti napas. Solusi yang diusulkan adalah: 1) pemberian penyuluhan terkait kegawatdaruratan medis pada masyarakat awam, 2) pelatihan bantuan hidup dasar dalam upaya pertolongan pada kegawatdaruratan medis henti jantung dan henti napas pada masyarakat awam. Pada pelaksanaan kegiatan PKM ini, kami lakukan beberapa kegiatan dengan bertahap yang dimulai dari kegiatan sosialisasi, kemudian memberikan penyuluhan dan melakukan pelatihan, dan terakhir adalah melakukan evaluasi atas apa yang sudah diberikan kepada peserta PKM. Di awal saat kegiatan dilaksanakan, kami memberikan sosialisasi kepada pihak-pihak terkait untuk menjelaskan maksud dan tujuan dari diadakannya kegiatan PKM ini, kemudian kami memaparkan sasaran dan metode dari kegiatan kami serta peran dari pihak-pihak yang terlibat pada kegiatan ini. Kegiatan ini diiikuti oleh 50 siswa yang tergabung dalam kelompok organisasi siswa (OSIS, PMR dan Pramuka) yang terdiri dari siswa kelas X hingga kelas XI, selanjutnya dilakukan penyuluhan kepada kelompok remaja di SMAN 1 Kintamani tersebut terkait kejadian kondisi kegawatdaruratan pada masyarakat awam, dan kemudian akan dilanjutkan dengan pelatihan bantuan hidup dasar pada kegawatdaruratan medis henti jantung dan henti napas. Setelah itu dilakukan <em>hands on </em>untk masing-masing peserta dan kemudian dilakukan evaluasi setelah pelatihan dan setelah program selesai. Proses evaluasi dilaksanakan dengan metode kuis menggunakan 5 pertanyaan terkait isi materi dan diujikan pada waktu sebelum dan setelah kegiatan penyuluhan, kemudian evaluasi <em>hands on </em>dilaksanakan dengan mengadakan simulasi dan melakukan demo RJP pada manekin yang telah disiapkan.</p> <p style="font-weight: 400;">&nbsp;</p> <p style="font-weight: 400;">Basic life support (BLS) is an important thing that many people don't know about. This is due to the lack of information and training related to BLS's actions. In this activity, the partners of our community partnership program (<em>Program Kesehatan Masyarakat</em>) are youth groups at SMAN 1 Kintamani. The priority problems determined are: 1) Lack of knowledge about emergency events in everyday life and 2) Knowledge about aid measures for emergency events such as cardiac arrest and respiratory arrest. The proposed solutions are: 1) providing education regarding medical emergencies to the lay public, 2) training in basic life support as assistance in medical emergencies regarding cardiac arrest and respiratory arrest to the lay public. This <em>PKM</em> activity is carried out in stages starting from socialization activities, counseling and training, and evaluation. At the start of the activity, outreach was carried out to all parties involved to explain the aims and objectives of <em>PKM</em>, targets and methods of activities as well as the roles of all parties involved. This activity was attended by 50 students who were members of student organization groups (OSIS, PMR and <em>Pramuka</em>) consisting of students from class X to class will be continued with basic life support training in medical emergencies such as cardiac arrest and respiratory arrest. After that, a hands-on was carried out for each participant and then an evaluation was carried out after the training and after the program was completed. The evaluation process was carried out using a quiz method using 5 questions related to the content of the material and tested before and after the counseling activity, then a hands-on evaluation was carried out by holding simulations and carrying out Cardiopulmonary Resuscitation demonstrations on prepared mannequins.</p> 2024-05-30T13:03:17+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9565 GERAKAN PEDULI STUNTING (GPS) DALAM MENURUNKAN STUNTING BERBASIS TEKNOLOGI DI DESA BATUR TENGAH, KECAMATAN KINTAMANI 2024-05-31T21:50:17+07:00 Komang Trisna Sumadewi trisna_sumadewi@yahoo.com Anak Agung Ayu Asri Prima Dewi dr.asripd@gmail.com Fransiscus Fiano Anthony Kerans fransiscus.kerans@rocketmail.com Ni Putu Diah Witari diahwitari@gmail.com Dewa Ayu Agung Alit Suka Astini sukesukaastini@gmail.com Luh Gede Evayanti luhgedeevayanti@gmail.com Ida Kurniawati idakurniawati.mail@gmail.com <p>Prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2022 masih tinggi yakni 21,6% sehingga menjadi fokus perhatian pemerintah. Angka prevalensi stunting di Bali telah mengalami penurunan dari 10,9% menjadi 8%. Kabupaten Bangli merupakan salah satu kabupaten yang memiliki kejadian stunting cukup tinggi. Berbagai program pencegahan dan penurunan angka stunting telah dirancang dan dilaksanakan. Berdasarkan wawancara bersama kelian banjar dan kader di Banjar Tandang Tribuana, Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, didapatkan bahwa penyuluhan mengenai stunting yang dilakukan oleh Puskesmas kurang mampu menarik minat masyarakat, pengetahuan masayarakat mengenai gizi seimbang bagi balita masih rendah, kurangnya keterampilan masyarakat mengenai cara mengolah bahan makanan yang mudah didapat dan sehat untuk memenuhi kebutuhan gizi balita, dan informasi mengenai stunting yang diterima oleh masyarakan belum maksimal. Dari masalah tersebut, maka solusi yang dilakukan antara lain memberikan edukasi stunting menggunakan media audiovisual yang lebih menarik, memperkenalkan berbagai fitur aplikasi stunting yang dapat diakses melalui <em>handphone android</em>, serta memberikan pelatihan mengenai pengolakan MPASI dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di desa tersebut. Tujuan dari program ini yaitu untuk meningkatkan wawasan mitra mengenai stunting serta keterampilan mitra dalam mengolah MPASI. Hasil dari kegiatan ini didapatkan peningkatan pengetahuan mitra sebesar 40% yang diukur dari nilai <em>pretest </em>dan <em>posttest</em> dengan kehadiran mitra 100%. Berdasarkan observasi juga didapatkan adanya peningkatan keterampilan mitra dalam menggunakan aplikasi stunting secara mandiri untuk memonitoring tumbuh kembang anak serta peningkatan keterampilan mitra dalam membuat MPASI yang bervariasi. Kesimpulan dari program ini adalah adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra setelah dilakukan edukasi dan pelatihan.</p> 2024-05-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9516 Program PKM Pencegahan Stunting Melalui Perbaikan Gizi Serta Kebersihan Lingkungan di Desa Bayung Gede Kecamatan Kintamani 2024-05-31T21:50:19+07:00 Putu Nia Calista Santoso donald.calista@gmail.com Marta Setiabudy Marta.Sp.Mk@gmail.com Ni Luh Putu Eka Kartika Sari kartikadharma@gmail.com <p>Stunting merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang mengancam anak-anak di Indonesia. Provinsi Bali sempat menjadi provinsi dengan jumlah stunting ketiga tertinggi di Indonesia di tahun 2018 dimana kabupaten Bangli menduduki peringkat ke-4 jumlah insiden stunting angka prevalensi stunting sebesar 11,4%. Desa Bayung Gede di kabupaten Bangli memiliki insiden stunting yang cukup tinggi yakni sebanyak 22% dari anak balita. Meski sering dilakukan intervensi oleh puskesmas lokal, permasalahan stunting merupakan masalah yang komplek dan harus melibatkan kerjasama dari berbagai sektor. Berdasarkan wawancara dengan orangtua maupun dengan perangkat desa, diduga bahwa permasalahan ketidakseimbangan gizi di Bayung Gede berasal dari kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang serta pemilihan jenis makanan yang sehat dan bergizi bagi balita. Oleh karena itu, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa melakukan pendampingan keluarga dalam pengentasan stunting di Desa Bayung Gede. Mitra dari program pendampingan ini adalah 5 orangtua dari keluarga balita di Desa Bayung Gede. Dalam pendampingan ini, dilakukan reedukasi tentang pentingnya asupan gizi seimbang pada anak balita dan pembagian paket gizi berupa susu formula, ditambah dengan peningkatan keterampilan pembuatan susu kedelai sebagai supplement protein bagi balita dengan harapan tingkat stunting di desa Bayung Gede Kintamani dapat ditekan di masa kedepannya. Pengukuran tingkat keberhasilan pendampingan dilakukan melalui wawancara dengan masing-masing orangtua sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan orangtua baik mengenai pentingnya gizi seimbang bagi balita dan juga dalam pembuatan asupan penunjang seperti susu kedelai sebagai supplement protein bagi balita.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-05-30T13:10:55+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9557 Pemberdayaan Pedagang Makanan dalam Upaya Pencegahan Foodborne Dissease di Pasar Wisata Kuliner Payangan 2024-05-31T21:50:20+07:00 Ratna Juwita Dewa Ayu Putu dewaayuputuratnajuwita@gmail.com <p><strong>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Abstrak</strong></p> <p>&nbsp;</p> <p>Permasalahan tentang hygiene dan sanitasi makanan selalu menjadi permasalahan kesehatan tertinggi bagi wisatawan. Salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi kasus tertinggi pada klinik wisata adalah <em>food borne disease</em> yaitu diare. Pasar Payangan merupakan tempat umum di Kecamatan Payangan yang ramai dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa klinik 24 jam di daerah tersebut, didapatkan data bahwa kasus yang paling sering ditangani adalah penyakit diare yang terjadi setelah menyantap makanan lokal. Berdasarkan hasil diskusi bersama pedagang, pedagang tidak mengetahui bahwa ada kecenderungan wisatawan mengalami diare setelah menyantap makanan yang dijual di Pasar Payangan. Pedagang mengatakan bahwa belum pernah lagi dilakukan penyuluhan tentang kebersihan makanan di Pasar dan penting untuk dilakukan edukasi kepada para pedagang kuliner tentang pengelolaan makanan yang baik dan penyakit yang bisa ditimbulkan. Intervensi dilakukan dengan memanfaatkan kelompok pedagang makanan sebagai tenaga promosi dan edukatif tentang hygiene dan sanitasi makanan. Kegiatan dilakukan melalui metode penyuluhan dan diskusi dua arah yang diawali dengan pre test dan diakhiri dengan post test. Kegiatan dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh program yang dijalankan terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku mereka tentang sanitasi makanan. Kegiatan juga diawali dengan pre test dan diakhiri dengan post test. Pelatihan diikuti oleh 22 pedagang dengan &nbsp;rentang usia 30-60 tahun. Didapatkan hasil bahwa lebih dari 80% pedagang mengalami peningkatan pengetahuan tentang sanitasi dan proses pengelolaan makanan. Kegiatan ini diharapkan dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk menurunkan prevalensi kejadian penyakita bersumber dari makanan kepada wisatawan yang berkunjung ke Pasar Payangan.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: <em>Pasar Payangan, sanitasi, diare</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>[Empowering Food Traders to Prevent Foodbore Dissease at Payangan Culinary Tourism Market]</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><em>Issues regarding food hygiene and sanitation have always been the highest health problem for tourists. One of the health problems is food borne dissease, namely diarrhea. Payangan market is a public place in Payangan district which is busy with tourists, both domestic and foreign. Based on interviews with several 24-hour clinics in the area, data was obtained that the most frequently treated cases were diarrheal disseases that occured after eating local food. Based on the results of discussions with traders, they did not know that there was a tendency for tourist to experience diarrhea after eating food sold at Payangan Market. Traiders said that there had never been any education about food hygiene in the market and it was important to educate culinary traders about good food management and the dissease that could be caused. The intervention was carried out by utilizing groups of food traders as promotional and educational personnel about food hygiene and sanitation. Activaties are carried out through a two-way counseling and discussion methode that begins with a pre-test and ends with post test. Activities were carried out to measure how much influence the program had on their knowledge. The training was attended by 22 traders with an age range of 30-60 years. The resutl showed that more than 80% of traders experienced increased knowledge about sanitation and food management processes. It is hoped that this activity can be carried out in asustainable manner to reduce the prevalence of food-borne illness among tourists visiting Payangan Market.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Pasar Payangan, sanitation, diarrhea</em></p> 2024-05-31T10:32:32+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9568 Edukasi Sikap Duduk Ergonomis Sebagai Pencegahan Nyeri Punggung Bawah pada Anak Yatim Piatu di Yayasan Taman Permata Hati Bali 2024-05-31T21:50:21+07:00 Saktivi Harkitasari saktiviharkitasari85@yahoo.co.id <p>Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan sensasi nyeri yang terlokalisasi di bawah sudut iga terakhir dan di atas lipat bokong bawah dengan atau tanpa nyeri tungkai. Keluhan ini termasuk gangguan akibat mobilisasi yang tidak tepat dan sering disebabkan oleh regangan otot serta bertambahnya usia. Hal ini terjadi karena intensitas berolahraga yang kurang sehingga menyebabkan kelemahan pada otot-otot punggung dan perut. Data epidemiologi menunjukkan bahwa diperkirakan 80% populasi melaporkan kejadian NPB dan setiap tahun terdapat 7% populasi dewasa yang berkonsultasi kepada dokter terkait keluhan ini. Prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia dan mencapai puncaknya selama usia dekade keenam. Keluhan nyeri otot mulai dirasakan pada usia produktif yaitu 25-65 tahun dengan usia rata-rata 35 tahun. Menjaga kekuatan dan ketahanan otot serta menjaga sikap ergonomis dalam beraktivitas sehari-hari dapat menurunkan risiko NPB. Di Kabupaten Gianyar, Bali, terdapat yayasan yang memberikan dukungan kepada anak yatim piatu bernama Yayasan Taman Permata Hati (<em>Bali</em><em> Orphan Day Center</em>) yang merupakan pusat pelatihan yatim piatu. Tujuan utama yayasan ini adalah memberdayakan anak yatim piatu di Bali untuk memperoleh kehidupan maupun pendidikan yang layak. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan yaitu dengan mengadakan penyuluhan<em>. </em>Kegiatan ini mencakup di bidang kesehatan yaitu penyuluhan terkait sikap duduk ergonomis yang akan diikuti oleh 63 anak dan remaja. Evaluasi pada kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan <em>Pre-test </em>dan <em>Post-test. </em>Penyuluhan juga dikemas menarik dengan hiburan dan permainan<em>. </em>Program penyuluhan ini diharapkan mampu memberikan edukasi pada mereka terkait sikap duduk ergonomis sebagai pencegahan NPB dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari.</p> 2024-05-31T10:39:34+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9567 PEMBINAAN KELOMPOK IBU PKK TERKAIT HIPERTENSI KEHAMILAN DAN PEMANFAATAN TANAMAN HERBAL DI DAUHWARU, JEMBRANA 2024-05-31T21:50:22+07:00 Luh Gde Evayanti luhgdeevayanti@gmail.com Ni Putu Diah Witari luhgdeevayanti@gmail.com Dewa Ayu Ratna Juwita luhgdeevayanti@gmail.com Komang Trisna Sumadewi luhgdeevayanti@gmail.com A.A.Ayu Asri Prima Dewi luhgdeevayanti@gmail.com Fransiscus Fiano Anthony Kerans luhgdeevayanti@gmail.com Dewa Ayu Agung Alit Suka Astini luhgdeevayanti@gmail.com <p>Pengetahuan masyarakat terkait adanya hipertensi kehamilan di Kelurahan Dauhwaru masih kurang, terutama komplikasi yang akan dihadapi ibu hamil. Faktor kurangnya pengetahuan ini dipengaruhi oleh sosialisasi yang kurang tentang pentingnya pencegahan maupun kontrol tekanan darah pada ibu-ibu yang hamil. Ada banyak metode untuk menurunkan tekanan darah termasuk pemanfaatan tanaman sayuran sebagai obat herbal, salah satunya adalah pemanfaatan tanaman herbal. Tanaman herbal adalah tanaman yang dapat dipelihara sebagai tanaman lahan sempit di halaman rumah dan dikonsumsi sebagai sayuran atau jus untuk kesehatan. Mitra pengabdian ini adalah kelompok ibu PKK di Kelurahan Dauh Waru. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu PKK terkait hipertensi kehamilan dan pemanfaatan tanaman herbal kepada ibu-ibu hamil yang ada di lingkungan kelurahan. Metode yang digunakan berupa pembinaan dan praktek langsung cara mengukur tekanan darah mandiri. Selain itu, mitra juga diajarkan cara memelihara tanaman herbal dan memanfaatkannya sebagai tanaman herbal untuk mengontrol tekanan darah tinggi. Mitra juga dievaluasi melakui pre-test dan post-test. Setelah dilaksanakan kegiatan ini, terdapat perbedaan antara post-test dengan nilai pre-test secara signifikan (p &lt; 0,05). Data ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu PKK setelah kegiatan.</p> 2024-05-31T13:27:02+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9571 Pemberdayaan Pekerja Industri Pembuatan Dulang Fiber Mengenai Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) dan Ergonomi 2024-05-31T21:50:23+07:00 Ni Wayan Rusni (Scopus ID: 57203956698) rusrohinidd@gmail.com <p>Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta ergonomi merupakan hal yang penting dan tidak terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan guna menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja. Kurangnya pengetahuan pekerja akan pentingnya penerapan K3 dan ergonomi dapat berdampak tidak hanya pada produktivitas kerja namun juga terhadap kesehatan dalam jangka panjang. Para pekerja pembuat dulang fiber yang bekerja pada perusahaan skala kecil-menengah ataupun dalam skala rumah tangga terpapar oleh berbagai risiko pada saat melakukan pekerjaannya, baik risiko dari pekerjaan itu sendiri maupun dari lingkungan kerjanya. Ditambah dengan sangat kurangnya pengetahuan serta kesadaran pekerja dalam menggunakan APD tentu akan memperbesar kemungkinan mereka dalam mengalami penyakit akibat pekerjaanya. Selain itu sikap kerja yang tidak ergonomis serta cara kerja yang kurang memperhatikan keselamatan saat bekerja sangat berisiko bagi keselamatan pekerja. Melalui upaya pemberdayaan pekerja dalam memahami dan menerapkan K3 serta bekerja secara ergonomis, maka diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan pekerja tanpa memerlukan banyak biaya dan usaha, namun tetap mampu mencapai produktivitas kerja yang optimal. Hasil penilaian tingkat pengetahuan peserta dengan menggunakan metode pretest dan postest menunjukkan rata-rata nilai pretest adalah 1,9 ± 1,02 dan rata-rata nilai postest sebesar 8,6 ± 0,82. Berdasarkan hasil pretest dan posttest tersebut, dapat dilihat adanya peningkatan pengetahuan yang signifikan pada peserta pelatihan sebesar 77,90% (p=0.000)</p> 2024-05-31T14:18:37+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9501 Pendampingan Penanganan Stunting Pada Keluarga Balita Stunting Di Posyandu Cempaka 1, Desa Selulung, Kecamatan Kintamani 2024-05-31T21:50:25+07:00 Putu Gde Hari Wangsa hariwangsa23@gmail.com Ida Kurniawati hariwangsa23@gmail.com Gde Candra Yogiswara hariwangsa23@gmail.com <p>Kecamatan Kintamani terletak di kabupaten Bangli, sebuah wilayah yang terkenal dengan keindahan alamnya, terutama pemandangan Gunung Batur dan Danau Batur yang memukau. Desa Selulung, yang terletak di Kecamatan Kintamani, menunjukkan tren yang mengkhawatirkan dalam hal kasus stunting yang tinggi, memperlihatkan tantangan yang signifikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakatnya, oleh karena hal itu perlu dilakukan pendampingan penanganan stunting pada keluarga balita stunting di daerah ini. Kelima keluarga di Banjar Sanda berpartisipasi dalam PKM. Permasalahan utama adalah kurangnya gizi pada anak balita dan pengetahuan terbatas tentang makanan sehat. Solusi mencakup pemberian paket gizi dan pelatihan membuat makanan sehat. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi, pelatihan, bantuan paket gizi, dan evaluasi.. Kegiatan Penyuluhan Pola Asuh dan Makanan Sehat, pembuatan PMT Sehat Bergizi dari bahan pangan local dan pemberian paket bantuan gizi dilakukan hari Minggu tgl 22 Januari 2024. Ketiga kegiatan tersebut dilakukan di masing-masing rumah keluarga binaan. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah: 1. Kelompok mitra berperan aktif dalam setiap kegiatan PKM dengan persentase kehadiran 100% dan partisipasi aktif 100%. 2. Penyuluhan yang dilakukan mengenai pola asuh dan makanan sehat, pembuatan PMT dan pembagian paket gizi diharapkan mampu meningkatkan asupan gizi sehingga mampu mencegah stunting yang terjadi.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Stunting, Balita, Gizi</p> 2024-05-31T18:40:09+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9562 Pendampingan Keluarga Balita Stunting di Desa Selulung Kecamatan Kintamani 2024-05-31T21:50:25+07:00 Ni Wayan Sri Ekayanti drsriekayanti@gmail.com <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang berdampak buruk terhadap kesehatan, intelegensia, dan masa depan anak. Pemberian makanan pada bayi, pola asuh yang kurang tepat serta penyediaan air bersih yang kurang baik merupakan penyebab utama terjadinya stunting. Mitra dari program pendampingan ini adalah keluarga balita stunting dan yang berpotensi stunting di Desa Selulung, Kintamani, Bangli. Permasalahan prioritas yang akan ditangani adalah asupan zat gizi pada anak balita masih di bawah angka kecukupan gizi anak, serta keterampilan pembuatan makanan pendamping ASI yang sehat dan bergizi dari bahan pangan lokal masih kurang. Solusi yang diusulkan untuk masalah kekurangan asupan gizi pada anak balita adalah peningkatan pengetahuan ibu balita tentang pola asuh dan makanan sehat anak balita serta keterampilan pembuatan makanan pendamping ASI (MPASI) dari bahan pangan lokal serta pemberian bantuan paket gizi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, diskusi dan pelatihan. Pelaksanaan program diawali dengan <em>pretest</em> untuk menilai pemahaman awal sebelum diberikan penyuluhan, dilanjutkan dengan pemaparan materi penyuluhan, pelatihan pembuatan MPASI, diskusi dan diakhiri dengan <em>posttest</em>. Hasil kegiatan ini berupa peningkatan pengetahuan ibu balita sekitar 30% mengenai gizi seimbang, pola asuh pada balita dan peningkatan kemampuan dalam mengolah makanan tambahan untuk balita. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan <em>posttest</em> setelah pelaksanaan program.</p> <p><em>Kata kunci : stunting, gizi seimbang, mpasi</em></p> 2024-05-31T19:33:17+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9522 Penyuluhan Pentingnya ASI Eksklusif dan Pelatihan Pengolahan Loloh Kunyit pada Ibu Hamil di Banjar Tandang Tri Buana, Desa Batur Tengah, Kintamani terkait Gerakan Peduli Stunting 2024-05-31T21:50:27+07:00 Dewa Ayu Agung Alit Suka Astini sukesukaastini@yahoo.com <p>Dalam pengabdian kepada masyarakat ini, mitra yang terlibat adalah kelompok ibu hamil di Banjar Tandang Tri Buana, Desa Batur Tengah, Bangli. Stunting, atau gagal tumbuh, menjadi fokus karena menjadi masalah serius dalam kesehatan masyarakat, terutama di daerah pedesaan yang mungkin memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan. Data dari Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa Kabupaten Bangli memiliki tingkat stunting tertinggi di Provinsi Bali, mencapai 43,2%. Stunting menyebabkan anak tidak mencapai tinggi badan yang diharapkan untuk usianya, dengan dampak jangka panjang yang serius terhadap kesehatan dan perkembangan anak. Faktor-faktor seperti pengetahuan dan ekonomi masyarakat memainkan peran penting. Edukasi tentang pentingnya ASI eksklusif dan pelatihan pengolahan loloh kunyit untuk meningkatkan pendapatan keluarga menjadi solusi yang diberikan. Solusi ini tidak hanya mengatasi masalah gizi secara langsung tetapi juga membantu memecahkan masalah ekonomi yang mungkin menjadi hambatan bagi akses terhadap gizi yang memadai. Metode yang digunakan adalah penyuluhan tentang ASI eksklusif dan pelatihan dalam pengolahan loloh kunyit. Kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan dengan pendampingan, monitoring, dan evaluasi bulanan oleh tim pengabdian. Dalam kegiatan ini, melibatkan 9 anggota ibu hamil sebagai mitra. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan mitra dari nilai pretes rata-rata sebesar 5,4 menjadi nilai postes rata-rata sebesar 7,1. Di samping pengetahuan, diharapkan juga terjadi perubahan perilaku yang berkelanjutan dalam pemberian ASI eksklusif dan pemahaman tentang pentingnya gizi yang seimbang bagi pertumbuhan anak. Dengan pendekatan ini, diharapkan terjadi perubahan yang signifikan dalam kesehatan dan kesejahteraan ibu hamil dan anak di masyarakat Desa Batur Tengah, Bangli.</p> 2024-05-31T20:50:11+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal https://www.ejurnal.warmadewa.ac.id/index.php/wmmj/article/view/9583 Penyuluhan Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil 2024-05-31T21:50:28+07:00 Asri Prima Dewi AA Ayu backupacerachie@gmail.com <p>Di Bali dan Indonesia, prevalensi ibu hamil dengan anemia defisiensi besi cukup tinggi. Kasus ini mencapai 46,2%. Salah satu faktor risiko yang ditemukan adalah bahwa pengetahuan ibu hamil tentang anemia defisiensi besi dan betapa pentingnya mengonsumsi tablet penambah besi dan makan makanan yang kaya zat besi untuk mencegah anemia masih kurang. Bayam adalah sayur yang mengandung zat besi cukup tinggi dan murah yang dapat mencegah anemia. Program kemitraan masyarakat ini berfokus pada penyuluhan dengan tema anemia defisiensi besi pada ibu hamil dan aplikasi bayam sebagai sumber zat besi. Diharapkan dengan kegiatan ini, pengetahuan ibu hamil tentang anemia defisiensi besi pada ibu hamil dan manfaat bayam sebagai sumber zat besi dapat meningkat. Terdapat peningkatan terkait hasil pre dan posttest mitra dari hasil penyuluhan sebesar 20 poin, yaitu dari rerata pretest yang sebesar 57 poin menjadi rerata 77 poin saat posttest. Hal ini menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan mitra terhadap anemia defisiensi besi pada ibu hamil serta manfaat bayam sebagai sumber zat besi.</p> <p>Kata kunci : anemia defisiensi besi, ibu hamil, zat besi, bayam</p> 2024-05-31T21:38:29+07:00 Copyright (c) 2024 Warmadewa Minesterium Medical Journal