Edukasi Sikap Duduk Ergonomis Sebagai Pencegahan Nyeri Punggung Bawah pada Anak Yatim Piatu di Yayasan Taman Permata Hati Bali

  • Saktivi Harkitasari
Keywords: Nyeri Punggung bawah, Sikap duduk ergonomis, Yayasan Permata Hati Bali

Abstract

Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan sensasi nyeri yang terlokalisasi di bawah sudut iga terakhir dan di atas lipat bokong bawah dengan atau tanpa nyeri tungkai. Keluhan ini termasuk gangguan akibat mobilisasi yang tidak tepat dan sering disebabkan oleh regangan otot serta bertambahnya usia. Hal ini terjadi karena intensitas berolahraga yang kurang sehingga menyebabkan kelemahan pada otot-otot punggung dan perut. Data epidemiologi menunjukkan bahwa diperkirakan 80% populasi melaporkan kejadian NPB dan setiap tahun terdapat 7% populasi dewasa yang berkonsultasi kepada dokter terkait keluhan ini. Prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia dan mencapai puncaknya selama usia dekade keenam. Keluhan nyeri otot mulai dirasakan pada usia produktif yaitu 25-65 tahun dengan usia rata-rata 35 tahun. Menjaga kekuatan dan ketahanan otot serta menjaga sikap ergonomis dalam beraktivitas sehari-hari dapat menurunkan risiko NPB. Di Kabupaten Gianyar, Bali, terdapat yayasan yang memberikan dukungan kepada anak yatim piatu bernama Yayasan Taman Permata Hati (Bali Orphan Day Center) yang merupakan pusat pelatihan yatim piatu. Tujuan utama yayasan ini adalah memberdayakan anak yatim piatu di Bali untuk memperoleh kehidupan maupun pendidikan yang layak. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan yaitu dengan mengadakan penyuluhan. Kegiatan ini mencakup di bidang kesehatan yaitu penyuluhan terkait sikap duduk ergonomis yang akan diikuti oleh 63 anak dan remaja. Evaluasi pada kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan Pre-test dan Post-test. Penyuluhan juga dikemas menarik dengan hiburan dan permainan. Program penyuluhan ini diharapkan mampu memberikan edukasi pada mereka terkait sikap duduk ergonomis sebagai pencegahan NPB dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari.

References

1. Nurhalisa S. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA BURUH ANGKUT MANUAL GUDANG BULOG SUBDIVRE MAKASSAR. 2022;1–53. Available from: www.aging-us.com
2. Lina, Ratu; Berbudi, Abdurahman; Parwati S. PENGARUH INTERVENSI ULTRASOUND TERHADAP PERUBAHAN NYERI CARPAL TUNNEL SYNDROME DI KLINIK FISIOTERAPI SAYANG JATINANGOR TAHUN 2022. 2022;2(02).
3. Nurhafizhoh FH. Perbedaan Keluhan Low Back Pain pada Perawat. Higeia J. 2019;3(4):534–44.
4. Kordi R, Rostami M. Low back pain in children and adolescents: An algorithmic clinical approach. Iran J Pediatr. 2011;21(3):259–70.
5. Power C, Frank J, Hertzman C, Schierhout G, Li L. Predictors of low back pain onset in a prospective British study. Am J Public Health. 2001;91(10):1671–8.
6. Arwinno LD. Keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Penjahit Garmen. Higeia J Public Heal Res Dev. 2018;2(3):406–16.
7. Massé-Alarie H, Angarita-Fonseca A, Lacasse A, Pagé MG, Tétreault P, Fortin M, et al. Low back pain definitions: effect on patient inclusion and clinical profiles. Pain reports. 2022;7(2):e997.
8. Hemmer CR. Evaluation and Treatment of Low Back Pain in Adult Patients. Orthop Nurs. 2021;40(6):336–42.
9. Chen YL, Chan YC, Zhang LP. Postural Variabilities Associated with the Most Comfortable Sitting Postures: A Preliminary Study. Healthc (Basel, Switzerland). 2021 Dec;9(12).
10. Sydor M, Hitka M. Chair Size Design Based on User Height. Biomimetics (Basel, Switzerland). 2023 Jan;8(1).
Published
2024-05-31
Section
Articles
Abstract viewed = 24 times
PDF downloaded = 22 times