HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEBUGARAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI PROVINSI BALI

  • Cok Istri Dewiyani Cakrawati Universitas Udayana

Abstrak

Kurangnya aktifitas fisik dan konsumsi energi berlebih berdampak pada peningkatan prevalensi obesitas pada anak Sekolah Dasar (SD). Selanjutnya kondisi ini sering dikaitkan dengan tingkat kebugaran kardiorespirasi. Kondisi ini tentunya dapat berdampak pada meningkatnya risiko penyakit tidak menular, sehingga dirasakan perlu untuk mengetahui status gizi dan tingkat kebugaran jasmani pada anak sekolah dasar agar dapat dilakukan intervensi dini untuk mencegah peningkatan obesitas pada anak. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD usia 10-12 tahun di Provinsi Bali. Sebanyak 704 siswa dipilih secara puposive sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden melalui metode wawancara, pengukuran antopometri (IMT/U) dan pengukuran kebugaran. Tes Kebugaran dilakukan dengan metode single test (tes jalan/lari sejauh 1200 meter). Kriteria eligibilitas adalah siswa berusia 10-12 tahun, tidak dalam keadaan sakit/ cacat dan bersedia mengikuti tes kebugaran. Data dianalisa secara deskriptif dan analitik menggunakan metode chi square. Hasil penelitian menunjukan proporsi siswa sangat kurus sebanyak 3,6%, kurus 19,5%, normal 46,1%, overweight 29,6% dan obesitas 1,2%. Proporsi siswa yang hasil pengukurannya kurang bugar sebanyak 64,1%, cukup bugar 22,7%, dan bugar sebanyak 13,15%. Hasil uji chi square menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin dan status gizi yang ditandai dengan IMT/U dengan kebugaran (p<0,05). Perlu dilakukan identifikasi masalah status gizi pada anak Sekolah Dasar dan mengembangkan intervensi dini untuk meningkatkan aktivitas fisik pada anak-anak untuk meningkatkan kebugaran pada anak Sekolah Dasar

Diterbitkan
2020-05-29
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 257 times
PDF (English) downloaded = 290 times