Pusat Pelatihan dan Pertunjukan Seni Tari dan Karawitan Remaja di Kecamatan Tegallalang dengan Pendekatan Arsitektur Biophilic

  • Dewa Gde Agung Dhiva Pramudya Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • I Wayan Widanan Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
  • I Nyoman Warnata Program Studi Arsitektur, Universitas Warmadewa
Kata Kunci: Pusat Kegiatan Remaja, Pusat Pelatihan, Pertunjukan Seni, Seni Tari, Seni Karawitan

Abstrak

Tegallalang merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Gianyar, yang memiliki berbagai Tradisi dan Budaya yang erat kaitannya terhadap kehidupan bermasyarakat khususnya di budang Kesenian. Seni Tari dan Karawitan adalah kesenian yang paling menonjol di kecamatan Tegallalang. Pemberdayaan Sumber Daya Pemuda digunakan untuk meminimalisir terjadinya penyimpangan social dalam pencarian jati diri pemuda yang berjalan selaras dengan Adat Sebagian besar wilayah Tegallalang yang menjadikan seni sebagai penunjang hidup bermasyarakat. Sejalan dengan tersebut, sarana dan prasarana untuk mewadahi kegiatan tersebut belum memadai di Kecamatan Tegallalang dan cenderung belum merata. Sehingga, menjadikan setiap kegiatan bertajuk Kebudayaan belum memiliki fasilitas yang memadai. Dengan Arsitektur Biophilik diharapkan mampu menjawab seluruh permasalahan antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitar, sehingga terpilih site di Jl. Tirtha Tawar-Tegallalang. Dengan menggunakan Konsep Bandhurana dan Tema arsitektur Biophilic yang mewujudkan hubungan baik antara pengguna dan lingkungan yang diterapkan melalui zoning, desain enterance, pola dan bentuk massa sesuai dengan kebutuhan, sirkulasi yang efisien untuk civitas dan udara, penggunaan struktur yang tepat, utilitas sesuai dengan Analisa site dan peraturan daerah yang berlaku sehingga dapat menghasilkan Desain yang tepat sasaran yang dapat enyelaraskan permasalahan remaja di bidang Psikis dan Psikis.

Referensi

Neufert, E. (2002). Data Arsitek. Jakarta: Erlangga.

Faisal Pane, Imam (dkk). 2020. “Youth and Creativity Center Medan-Selayang (With Neo-Vernacular Architecture Design Approach)â€. Medan : Universitas Sumatera Utara

Kellert, S. and Calabrese, E. 2015. The Practice of Biophilic Design. www biophilic-design com. Marlina, Endy. 2008. Buku Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Jakarta :Andy Publisher

Priatman, Jimmy. 2012. Konsep Desain Biophilia Sebagai Dimensi Hijau Pada Arsitektur Empatik

Mediastika, C E. 2005. Akustika Bangunan Prinsip-Prinsip dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Erlangga

Sukerta 1998. ‘Ensiklopedia Karawitan Bali’. Denpasar:

Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Bali

Mediastika, Christina E. 2005. ‘AkustikaBangunan’. Jakarta :Erlangga.

Wasito, Hermawan. 1992 ‘Pengantar Metodologi Penelitian’. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Artika, I Wayan. 2005. ‘PendidikanSeniTari’. Jakarta : PT. Gramedia

Pastika, I Wayan (dkk). 2015. Branding Kabupaten Gianyar : Representasi Identitas Kabupaten Seni dan Kabupaten Pusaka di Tengah Komunikasi Lokal, Nasional dan Internasional. Gianyar : Dinas Kebudayaan Kab. Gianyar

Bandem, I Made. 1996. ‘EtnologiTari Bali’. Denpasar :ISI Denpasar.

Kellert, Stephen R , dkk. 2008. Biophilic Design - The Theory, Science and Practice of Bringing Buildings to Life. New Jersey : John Wiley & Sons, Inc.

Mediastika, C E. 2005. Akustika Bangunan Prinsip-Prinsip dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta: Erlangga

Diterbitkan
2022-08-03
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 166 times
PDF downloaded = 203 times