Perencanaan dan Perancangan Pusat Penampungan dan Pelatihan Tunawisma Di Kota Denpasar, Bali
Abstract
Tunawisma yang lebih dikenal dengan sebutan gelandangan dan pengemis, dianggap memberikan citra negatif bagi masyarakat yang populasinya kian meningkat setiap tahunnya serta setiap menjelang hari raya. Disamping itu hak sebagai warga negara yang selama ini tidak pernah dirasakan bagi tunawisma. Tunawisma yang tidak memiliki keahlian keterampilan maupun pendidikan sehingga tidak dapat bekerja sehingga berpengaruh pada faktor ekonomi yang menyebabkan hidup menggelandang. Permasalahan tersebut dirumuskan sehingga dapat disimpulkan diperlukannya sebuah fasilitas yang dapat memberikan kesempatan bagi tunawisma untuk melatih keterampilan dan pendidikan sebagai bekal untuk bekerja, rehabilitasi sosial berupa konseling, berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat serta tempat untuk berlindung dari panas dan hujan yang selama ini dirasakan ketika hidup dijalan berupa ruang tidur. Tunawisma disini akan diberikan pelatihan dan pendidikan yang dapat membantu tunawisma menghadapi dunia pekerjaan dengan keterampilan yang telah diasah sehingga tidak kembali hidup manjadi gelandangan ataupun pengemis setelah keluar dari pusat penampungan.
References
Fallach, H. E. (2015). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka 1. 2(3), 122–125.
P, T. M. A., Wibowo, M., S, F. P., Studi, P., Interior, D., Petra, U. K., & Siwalankerto, J. (2015). Perancangan Interior Pusat Penampungan dan Pelatihan Gelandangan dan Pengemis Surabaya. 3(2), 586–597.
RAMADHANI, W. S., SULASTRI, S., & NURHAQIM, S. A. (2017). Proses Rehabilitasi Sosial Wanita Tuna Susila Di Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita (Brskw) Palimanan Kabupaten Cirebon. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2), 241–245. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14292
Timang, P. (n.d.). Memacu adrenalin di pantai timang, yogyakarta. 73–75.
Copyright (c) 2022 Undagi : Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
The copyright will be filled by the author if the manuscript has been received and ready to be published and the author will get a letter of acceptance and evaluation of the manuscript from the reviewer as proof of the manuscript has passed the peer-reviewer