Soil Fertility Due to The Use of Inorganic Fertilizer In Batu Merah Village, Lampihong District

  • Alfi Maulana Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
  • Ronny Mulyawan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
Keywords: Soil fertility, Inorganic Fertilizers, Soil Chemical Properties

Abstract

The use of inorganic fertilizers in the short or long term to paddy soil can affect it as a source of soil nutrient availability. Knowing the status of soil fertility is for determining soil fertility status aimed at assessing soil characteristics and determining the main constraints of soil fertility for farming, determined by the physical, chemical and biological properties of the soil. Artificial (inorganic) fertilizers are fertilizers made in factories, inorganic fertilizers are formed by chemical processes. Inorganic fertilizers have advantages such as, made precisely and the administration can be adjusted. However, not all inorganic fertilizers contain complete elements (macro and micro), the administration can be combined with micro fertilizers and organic fertilizers. The method used in this research is descriptive quantitative. Soil sampling and analysis was carried out in March 2022, carried out diagonally at 5 sample points on the respondent's land, as many as 10 Siam Mutiara rice farmers, so that 50 sampling points were obtained. with an average land area of approx. (± 9.7 ha). The data obtained is presented in the form of tables or figures, then the data is described. The results of the analysis of the parameters of the chemical properties of the soil at the Laboratory of the Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Lambung Mangkurat, show the value of soil acidity (pH), acidic to very acid (3.95 - 4.89), C-organic (5.18%) - 15.52 %) is moderate to high. N-total (0.47% - 0.69%) value is moderate to high. P-total (12.48 mg/100 g - 118.83 mg/100 g) was rated very low to very high, and the K-total value (15.44 % - 43.05 %) was rated low to high.

References

Utomo, M., Rusman, T., Sabrina, J., Lumbanraja., & Wawan. (2016). Ilmu Tanah Dasar-dasar dan Pengelolaan. Prenadamedia Group. Jakarta.
[2] Adhikari, S. (2004). Fertilization, soil and water quality management in small scale ponds. Fertilization requirements and soil, 3.
[3] Susila, A.D., Kartika, J.G., Prasetyo, T., & Palada, M.C. (2010). Fertilizer recommendation : correlation and calibration study of soil P test for yard long bean (Vigna unguilata L.) on Ultisols in Nanggung - Bogor. Jurnal Agron Indonesia. 38 (3). 225 - 231. Bogor.
[4] Novizan. (2005). Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
[5] Hardjowigeno, S. (2007). Ilmu Tanah. Akademi Pessindo. Jakarta.
[6] Soewandita, H. (2009). Kajian status kesuburan tanah di lahan berlereng Gunung Sindoro Sumbing. Jurnal Alami. 14 (1). 14 - 19.
[7] Munawar, A. (2013). Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.
[8] Nagur, Y.K. (2017). Kajian Hubungan Bahan Organik Tanah Terhadap Produktivitas Lahan Tanaman Padi di Desa Kebon agung. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Yogyakarta.
[9] Sakti., Pramuda., & Sutopo. (2011). Status Ketersediaan Makronutrisi (N, P, dan K) Tanah Sawah dengan Teknik dan Irigasi Tadah Hujan di Kawasan Industri Karanganyar. Bonorowo Wetlands. 1(1). 8-19. Jawa Tengah.
[10] Rina, D. (2015). Manfaat Unsur N, P, dan K Bagi Tanaman. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Kementeriaan Pertanian. Kalimantan Timur.
[11] Prihmantoro., & Heru. (2007). Memupuk Tanaman Sayur. Penebar Swadaya. Pustaka. Jakarta.
[12] [RKPD] Pemerintah Kabupaten Balangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. (2019). Kabupaten Balangan. Kalimantan Selatan.
[13] Dinas Pertanian Balangan. (2020). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja. Kalimantan Selatan.
[14] [Balittan] Balai Penelitian Tanah. (2005). Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor
[15] Irundu, B. (2008). Penilaian Kualitas Tanah pada Beberapa Jenis Penggunaan Lahan di Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Skripsi Universitas Hasanuddin. Makassar.
[16] Suryadi, F.X., Hollanders, P.H.J., & Susanto, R.H. (2010). Mathematical modelingon the operation of water control structures in a secondary block case study. Delta Saleh. South Sumatra.
[17] Nurul, P.P. (2015). Analisis Kemasaman Tanah Dan C-organik Tanah Bervegetasi Alang-alang Akibat Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Pupuk Kandang Kambing. Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman.
[18] Setyorini, D., Saraswati, S., & Koesma, A. (2006). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Laporan Proyek Penelitian Pengembangan Sumber lahan Pertanian, Balai Penelitian tanah. 11. Bogor.
[19] Supangat, A.B., Supriyo, H., Sudira, P. (2013). Status Kesuburan Tanah di Bawah Tegakan Eucalyptus pellita F. Muell. Studi di HPHTI PT.ARARA ABADI. Jurnal Manusia dan Lingkungan. 20 (1). 22 - 34. Riau.
[20] Nurmegawati, W., Makruf, E., Sugandi, D., & Rahman, T. (2007). Tingkat kesuburan dan rekomendasi pemupukan N, P, dan K tanah sawah Kabupaten Bengkulu selatan. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Bengkulu.
[21] Hanafiah. (2008). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
[22] Prasetyo., Adiningsih., Subagyono., & Simanungkalit. (2004). Mineralogi, Kimia, Fisika, Dan Biologi Tanah Sawah. Dalam; Tanah Sawah Dan teknologi Pengolahannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 29 - 83. Bogor.
Published
2024-06-12
Section
Articles
Abstract viewed = 16 times
pdf downloaded = 8 times