PELAKSANAAN SISTEM LONCAT 2 LANTAI UNTUK GEDUNG BERTINGKAT RANGKA BAJA

  • Koespiadi Koespiadi Teknik Sipil, Universitas Narotama, Surabaya, Jawa Timur
  • Vito Adivta Nugraha Teknik Sipil, Imperial College, London
  • MHP Primasita Kedokteran, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur
  • Dimas Bagas S.A Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Jawa Timur

Abstract

The construction of the 2-story jump system is an alternative to the construction of steel frame buildings. In this study an analysis was carried out on a 10-story steel frame building using a comparative method between 2 systems namely the 2-story jump system and Conventional Systems. The research method used is to compare between 2 systems, where in the initial stages a modeling of a 10-story steel building to get a steel frame building design, followed by an analysis of completion time for each system, and control of buckling in the column for a 2-story jump system. In accordance with the analysis, it was found that the implementation of the construction of a 10-story steel frame building with the 2-story jump system takes 62.97 days, whereas with the conventional system takes 74.68 days or the 2-story jump system is 11.71 days faster or 84.32% of the time of the implementation of conventional systems. Pelaksanaan pembangunan dengan Sistem Loncat 2 Lantai merupakan alternatif untuk pelaksanaan pembangunan gedung rangka baja. Pada penelitian ini dilakukan analisis pada gedung rangka baja 10 lantai dengan menggunakan metode komparasi antara 2 sistem yaitu sistem loncat 2 lantai dan sistem konvensional. Metode penelitian yang dilakukan adalah membandingkan antara 2 sistem, dimana pada tahap awal dilakukan pemodelan gedung rangka baja 10 lantai untuk mendapatkan desain gedung rangka baja, dilanjutkan dengan analisis waktu penyelesaian untuk masing masing sistem, dan kontrol terhadap bahaya tekuk pada kolom untuk sistem loncat 2 lantai. Sesuai dengan analisis, didapatkan bahwa dengan sistem pelaksanaan pembangunan gedung rangka baja 10 lantai dengan sistem loncat 2 lantai memerlukan waktu 62.97 hari, sedangkan dengan sistem konvensional memerlukan waktu 74.68 hari atau sistem loncat 2 lantai lebih cepat 11.71 hari atau 84.32% dari waktu pelakasanaan sistem konvensional.

References

Anonim. (2002). Undang Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung. Jakarta: Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan Perudangan-undangan.

Anonim. (2010). ANSI/AISC 360-10: An American National Standard: Spesification for Structural Steel Buildings. Chicago: American Institute of Steel Construction.

Anonim. (2015). Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural: SNI 1729:2015. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Basari, K., Pradipta, R.Y., Dwi, U.J., & Hidayat, A. (2014). Analisa Koefisien Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Pembesian. Jurnal Karya Teknik Sipil, 3, 830-839.

Citing Internet sources URL. https://atad.vn/id/pengenalan-struktur-baja/

Dewobroto, W. (2015). SNI 1729:2015 dan Era Baru Perencanaan Baja Berbasis Komputer. Seminar Nasional “Inovasi Struktur dan Rekayasa Bahan dalam Teknologi Konstruksiâ€. Jakarta: Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta.

Sukamta, D. (2016). Inovasi Dalam Desain Struktur Dan Konstruksi Gedung Super-Tinggi. Seminar dan Pameran HAKI 2016 - "Innovations in Structural and Engineering Construction".

Published
2019-12-16
Section
Articles
Abstract viewed = 310 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded = 737 times