Perancangan Kebutuhan Infrastruktur Ekowisata bersama Desa Nggorang di Persemaian Modern Labuan Bajo

  • I Nengah Sinarta
  • Putu Ika Wahyuni Warmadewa
  • Yohanes Parlindungan Situmeang Warmadewa

Abstrak

Infrastruktur berperan penting mengoneksikan antar daerah termasuk pusat ekonomi dengan kawasan sekitarnya. Pemerintah telah menggelontorkan 2T untuk KEK Labuan Bajo meliputi 3A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas) Seperti penataan TNK, penataan DTW Budaya di desa Liang Ndara, penataan kawasan Batu Cermin. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia mempunyai program nasional untuk memenuhi kebutuhan kayu dalam negeri dengan 1.000 kebun bibit dan 51 persemaian modern di seluruh Indonesia. Desa Nggorang ditetapkan pemerintah sebagai tempat Persemaian Modern dengan luas lahan 30 Hektar. Desa Nggorang memiliki potensi dan Infrastruktur yang ada tergolong cukup baik namum infrastruktur di Persemaian Modern belum memadai dan memerlukan penataan.

Langkah awal dalam pengembangan Kawasan persemaian modern sebagai salah satu destinasi yang berbasis ekowisata, diusulkan adanya beberapa infrastruktur dan sarana pendukung seperti bangunan Loby, pusat souvenir, gazebo dan jogging track yang berada di jalur utama Kawasan persemaian modern. Bangunan loby terletak dekat dengan main entrance dari Kawasan persemaian modern dengan adopsi model bangunan Suku Manggarai yaitu Mbaru Niang. Bangunan pusat souvenir diletakan bersebelahan dengan bangunan loby, konsep bangunannya diadopsi dari tipologi rumah suku Bajo. Untuk Jalur jogging track akan melintasi jalur utama di Kawasan persemaian modern. Panjang jalur jogging track adalah 1500 meter. Di beberapa titik sepanjang jalur jogging track disediakan gazebo yang digunakan sebagai tempat istirahat sementara. Konsep tempat peristirahatan (rest area) adalah Gazebo dengan atap alang-alang dengan struktur kayu untuk menimbulkan kesan natural dan menyatu dengan alam yang ada di Kawasan persemaian modern.

Referensi

[1] Ihsan, “* 1 Mahasiswa Magister PKLH FKIP UNS * 2 Staff Mengajar Magister PKLH FKIP UNS,” vol. 1, no. 2, pp. 101–107, 2015.
[2] N. Herman and B. Supriadi, “Potensi Ekowisata Dan Kesejahteraan Masyarakat,” J. Pariwisata Pesona, vol. 2, no. 2, pp. 1–12, 2017, doi: 10.26905/jpp.v2i2.1578.
[3] M. D. Negeri, “Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33,” Jakarta, 2009. doi: 10.1038/132817a0.
[4] I. N. Sinarta, I. W. Ariana Basoka, and I. K. Yasa Bagiarta, “Program Kemitraan Masyarakat Dengan Pengempon Pura Pejinengan Tapsai Dalam Penataan Infrastruktur Perkuatan Lereng Untuk Areal Persembahyangan dan Areal Parkir,” J. Abdi Jaya, vol. 1, no. 1, pp. 44–52, 2021, [Online]. Available: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/mrill/article/view/3586.
[5] I. N. Sinarta and I. W. A. Basoka, “Keruntuhan Dinding Penahan Tanah dan Mitigasi Lereng di Dusun Bantas, Desa Songan B, Kecamatan Kintamani,” J. Manaj. Aset Infrastruktur Fasilitas, vol. 3, no. 0, pp. 23–32, 2019, doi: 10.12962/j26151847.v3i0.5188.
[6] Ujang Susep Irawan, Arbainsyah, Abrar Ramlan, Henry Putranto, and Sulton Afifudin, Buku_Manual_Persemaian_Dan_Pembibitan_Tanaman_Hutan. 2019.
[7] A. P. Wicaksono, E. Febriarta, D. T. T. Nurani, and A. Larasati, “Evaluasi Kebutuhan Air Persemaian Di Kawasan Karst Nggorang Manggarai Barat, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur,” J. Ilmu Lingkung., vol. 18, no. 3, pp. 572–581, 2020, doi: 10.14710/jil.18.3.572-581.
[8] I. N. Sinarta, K. Candrayana, and ..., “Pkm Dengan Tim Pengembangan Desa Wisata Dalam Perencanaan Masterplan Infrastruktur Ekowisata Di Desa Besang Kawan …,” J. Abdi Jaya, vol. 1, no. 2, pp. 23–32, 2021, [Online]. Available: https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/mrill/article/view/4148.
Diterbitkan
2022-12-30
Abstrak viewed = 525 times
Perancangan Kebutuhan Infrastruktur Ekowisata bersama Desa Nggorang di Persemaian Modern Labuan Bajo.pdf (English) downloaded = 432 times