PERLINDUNGAN KAWASAN HUTAN WISATA BERBASIS ADAT DI DESA SANGEH
Abstract
Abstrak Objek dalam pembahasan jurnal ini berlokasi di kawasan wiasata alam sangeh yang mana di dalamnya terdapat berbagai habitat fauna dan flora, fauna yang terbanyak adalah Kera abu-abu (Macaca fascicularis) kurang lebih 600 ekor dan flora pohon pala di kawasan hutan wisata alam sangeh. Perlindungan Kawasan wisata alam sangeh melibatkan desa adat dalam melindungi dan mengelola kawasan wisata alam sangeh, baik itu melindungi habitat monyet dan satwa lainnya maupun fauna yang ada di kawasan hutan wisata alam sangeh, perlindungan kawasan hutan wisata berbasis adat di desa sangeh dapat dilihat berupa bentuk kearifan lokal berbentuk bangunan suci (pura), maupun adanya Tri Hita Karana di dalam aturan adat, peran adat dalam melindungi kawasan hutan wisata sangeh dapat dilihat pada awig-awig desa adat Sangeh serta dibentuknya kelembagaan sadar wisata oleh desa adat sangeh untuk mengelola dan melindungi kawasan hutan wisata sangeh. Kata Kunci: Perlindungan, Kawasan Hutan dan Desa Adat Abstract Objects in the discussion of this journal are in the area of natural tourism sangeh which in it there are various habitats of fauna and flora, the fauna is gray monkey (Macaca fascicularis) approximately 600 head and flora of nutmeg trees in the forest area of sangeh natural forest. Protection Sangeh natural tourism area involves indigenous villages in protecting and managing natural sangeh tourism area, whether it is protecting the habitat of monkeys and other animals and fauna that exist in natural forest sangeh forest, protection of custom-based tourism forest area in sangeh village can be seen in the form of wisdom local in the form of a sacred building (temple), or Tri Hita Karana in customary law, customary role in protecting forest area of sangeh can be seen in awang-awig of Sangeh custom village and the establishment of conscious tourism institution by adat sangeh village to manage and protect forest area sangeh tour Keywords: Protection, Forest and Indigenous VillagesReferences
Daftar Pustaka
I Ketut Wiana., 2004, Bagaimana Umat Hindu Menghayati Tuhan. Jakarta: Pustaka Manik Geni.h 141
Ni Made Jendri, 2012, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pura, Parisada Hindu Dharma Indonesia dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Bali
Provinsi Bali,2010, Buku Data Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Bali Tahun 2010,
Provinsi Bali, 2015, Laporan Status lingkungan hidup daerah Provinsi Bali Tahun 2015
S. Swarsi,2003, Upacara Piodalan Alit di Sanggah/ Merajan.Paramita, Surabaya.
Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 3 tahun 2001 Tentang Desa Pakraman, lihat
Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Lembaga Perkreditan Desa
Undang-Undang 41 tahun 1999 Tentang Kehutanan,
Undang-Undang 18 tahun 2013 Tentang Pencegahan dan Pengerusakan Hutan.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.
All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options, currently being defined for this journal as follows: Creative Commons-Non Ceomercial-Attribution-ShareAlike (CC BY-NC-SA)