Stimulation of Awig-Awig in Character Development and Human Resources Improvement in the Traditional Village of Penglipuran

  • I.G.A Agung Dewi Kurnia Uthami Universitas Pendidikan Nasional Denpasar
  • A.A.N. Eddy Supriyadinata Gorda Universitas Pendidikan Nasional
Keywords: Awig-awig, Tri Hita Karana, Human Resources

Abstract

This study aims to examine awig-awig stimulation in developing character and improving human resources in Traditional Village of Penglipuran. A case study was conducted in the village. To answer research questions, interviews were conducted with village policy makers who have a good understanding of awig-awig and villagers who understand awig-awig and live under the awig-awig shade. This study uses purposive sampling. The data analysis was carried out in four steps, namely data collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing/ verification. Validity tests of the research are credibility test, transferability test, dependability test, and confirmability test. This research reveals that stimulation of awig-awig of the Traditional Village of Penglipuran is (1) able to shape the character of the entire community according to Hindu religious values; (2) able to foster the village tourism by developing human resources based on local wisdom without being eroded by globalization, and (3) binding customary rules to make the community of the Penglipuran village remain firm and obedient to awig-awig in conjunction with the concept of Tri Hita Karana.

References

Afrizal M. A. (2017). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Depok: Rajawali Pers.

Agustin, D. S. Y. (2011). Penurunan Rasa Cinta Budaya dan Nasionalisme Generasi Muda Akibat Globalisasi. Jurnal Sosial Humaniora, 4(2).

Andayani, A. A. I., & Edhi Martono, M. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Wisata dan Implikasinya terhadap Ketahanan Sosial Budaya Wilayah (Studi di Desa Wisata Penglipuran, Bali). Jurnal Ketahanan Nasional, 23(1).

Beritabali.com, Denpasar. 2018. Penurunan Minat Generasi Muda Bali akan Adat dan Budaya Mengkhawatirkan. https://www.beritabali.com/read/2018/09/14/201809150002/Penurunan-Minat-Generasi-Muda-Bali-Akan-Adat-dan-Budaya-Mengkhawatirkan.html. Diakses 05 Juli 2019.

Cahya, Kahfi Dirga. 2019. Penglipuran, Desa Wisata Bali dengan Sederet Penghargaan. https://travel.kompas.com/read/2019/12/10/101700727/penglipuran-desa-wisata-bali-dengan-sederet-penghargaan diakses pada 08 Februari 2020.

Fajarini, U. (2014). Peranan Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter. Sosio Didaktika: Social Science Education Journal, 1(2).

Hafid, A., Rosdin, A., & Soselisa, H. L. (2015). Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Jalaluddin. (2012). Membangun SDM Bangsa melalui pendidikan karakter. Jurnal Mahasiswa S2 Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, 12(2).

Komponen Desa Wisata. https://id.wikipedia.org/wiki/Desa_wisata. Diakses 11 Agustus 2020.

Lestari, W. (2000). Peran Lokal Genius dalam Kesenian Lokal (The Role of Local Genius in The Local Art). Harmonia: Jurnal Pengetahuan Dan Pemikiran Seni, 1(2).

Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2019. https://jdih.baliprov.go.id/produk-hukum/peraturan/24744. Diakses 09 Maret 2020.

Rindawan, I. K. (2017). Peranan Awig-Awig dalam Melestarikan Adat dan Budaya di Bali. Jurnal Kajian Pendidikan Widya Accarya FKIP Universitas Dwijendra, 7(1).

Subagia, N. K. W. (2016). Persepsi Masyarakat terhadap Konsep Tri Hita Karana sebagai Implementasi Hukum Alam. Jurnal Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, 4(2).

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif untuk Penelitian yang Bersifat: Eksploratif, Enterpretif, Interaktif, dan Konstruktif. Bandung: Alfabeta.

Surahman, S. (2013). Dampak Globalisasi Media terhadap Seni dan Budaya Indonesia. Lontar: Jurnal Komunikasi, 2(1).

Taylor, S. J., & Bogdan, R. (1984). Introduction to Qualitative Research Methods: The Search for Meaning (II). New York: John Wiley.

Wagiran. (2012). Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-nilai Karakter Berbasis Budaya). Jurnal Pendidikan, (3).

Wiguna, M. O. C. (2018). Memahami Pertalian Desa Pakraman di Bali dengan Karang Ayahan Sebagai Bagian Dari Palemahan Berdasarkan Konsep Tri Hita Karana. Jurnal Panorama Hukum, 3(2).

Yunus, R. (2014). Nilai-nilai Kearifan Lokal (Local Genius) sebagai Penguat Karakter Bangsa. Studi Empiris Tentang Huyula. Yogyakarta: Deepublish.

Published
2021-03-17
Abstract viewed = 235 times
PDF downloaded = 334 times