Hubungan IMT Terhadap Kebugaran Kardiorespirasi Pada Mahasiswa Dengan Obesitas Sentral Di FKIK UNWAR

  • Gede Bagus Dwipayana Putra Dewa FKIK Unwar
  • Tanjung Subrata Universitas Warmadewa
  • Asri Lestarini Universitas Warmadewa
Kata Kunci: Obesitas setral, IMT, Kebugaran Kardiorespirasi

Abstrak

Kebugaran kardiorespirasi merupakan kemampuan jantung, paru-paru, dan pembuluh darah dalam menyediakan oksigen untuk kerja otot selama aktivitas yang ritmik dan berkelanjutan. Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kebugaran kardiorespirasi, namun metode ini tidak dapat mengukur proporsi lemak tubuh seperti pada obesitas sentral. Orang dengan IMT normal dapat memiliki proporsi lemak tubuh >30% dan jika terdistribusi sebagai lemak visceral atau sentral akan memiliki keterkaitan tinggi terhadap risiko kardiometabolik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara IMT terhadap kebugaran kardiorespirasi pada mahasiswa dengan obesitas sentral di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa (FKIK Unwar). Penelitian ini menggunakan metode analisis korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di FKIK Unwar dengan jumlah sampel sebesar 60 mahasiswa dengan obesitas sentral (lingkar pinggang pria>90 cm, wanita>80 cm). Indeks Massa Tubuh dihitung berdasarkan berat badan (kg) dibagi kuadrat dari tinggi badan (m), sedangkan tingkat kebugaran kardiorespirasi ditentukan berdasarkan hasil Harvard Step Up test. Analisis data dilakukan melalui program Statistic Package for Social Science (SPSS) 18.0. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil rerata IMT dan kebugaran kardiorespirasi sampel dalam penelitian ini sebesar 29.01±3.01; dan 18.61±8.40 dengan lingkar pinggang 91,0±8,5. Berdasarkan uji korelasi Spearman, didapatkan terdapat hubungan negatif yang signifikan antara IMT dan kebugaran kardiorespirasi dengan kekuatan korelasi sedang (p=000 dan r=0,51). Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi IMT mahasiswa dengan obesitas sentral maka tingkat kebugaran kardiorespirasinya akan semakin rendah. Mahasiswa disarankan agar melakukan aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kebugaran kardiorespirasi secara teratur.

 

Referensi

Rusni W, Subrata T, Sumadewi T. The Correlation of Body Composition and Fitness Level of Students in Medical Faculty Unwar. WMJ (Warmadewa Med Journal). 2019;4(2):61–5.

Gantarialdha N. Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Ketahanan Kardiorespirasi Dinyatakan dalam VO2 max. 2021;02(02):439–47.

Rajaswari A. AT. Tingkat Hubungan antara Komposisi Tubuh dengan Kebugaran Fisik Daya Tahan Jantung Paru pada Tim Bantuan Medis Baswara Prada Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Tahun 2018-2019 [skripsi]. Denpasar [Indonesia]: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa; 2019

Andrastea K, Karmaya IN, Wardana IN. Hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran kardiovaskular pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana usia 18-21 tahun. Bali Anatomy Journal. 2018;1(2):30–4.

Husnul D, Nida K. Hubungan denyut nadi dengan daya tahan kardiovaskular ditinjau dari indeks massa tubuh. Jurnal Sport Science. 2020;4681:1–6.

Henriksson H, Henriksson P, Tynelius P, Ekstedt M, Berglind D, Labayen I, et al. Cardiorespiratory Fitness, Muscular Strength, and Obesity in Adolescence and Later Chronic Disability due to Cardiovascular Disease: A Cohort Study of 1 Million Men. European Heart Journal. 2020;41(15):1503–10.

Riebe D, Ehrman KJ, Liguori G, Magal M, editors. ACSM’s Guidelines for Exercise Testing and Prescription. 10th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer Health; 2018.

Kementerian Kesehatan RI. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKEDAS). 2018

Hall JE, Guyton AC. Guyton and Hall: Textbook of Medical Physiology. 13th ed. Philadelphia: Elsevier; 2017.

Zhang M, Schumann M, Huang T, Törmäkangas T, Cheng S. Normal Weight Obesity and Physical fitness in Chinese University Students: an Overlooked Association. BMC Public Health. 2018;18(1):1–10.

Bushman B. ACSM’s Complete Guide to Fitness and Health. 2nd ed. United States: American College of Sports Medicine; 2017. 448 p.

Sun Y, Liu B, Snetselaar LG, Wallace RB, Caan BJ, Rohan TE, et al. Association of Normal-Weight Central Obesity with All-Cause and Cause-Specific Mortality among Postmenopausal Women. JAMA Network Open. 2019;2(7):1–13.

Owolabi EO, Ter Goon D, Adeniyi OV. Central Obesity and Normal-Weight Central Obesity among Adults Attending Healthcare Facilities in Buffalo City Metropolitan Municipality, South Africa: A Cross-Sectional Study. J Heal Popul Nutr. 2017;36(1):1–10.

Lee PF, Ho CC, Kan NW, Yeh DP, Chang YC, Li YJ, et al. The Association Between Physical Fitness Performance and Abdominal Obesity Risk among Taiwanese Adults: a Cross-Sectional Study. Int J Environ Res Public Health. 2020;17(5):1–10.

Bosomworth NJ. Normal-weight central obesity. Can Fam Physician. 2019;65:399–408.

Nurlim I. Hubungan Obesitas Sentral dengan VO2 max pada Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Tahun 2012 [skripsi]. Makassar [Indonesia]:Universitas Hasanuddin;2012

Natan ZI. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kebugaran Fisik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara 2013-2014 [skripsi]. Medan [Indonesia]: Universitas Sumatera Utara: 2016

Sansbury BE, Hill BG. Regulation of Obesity and Insulin Resistance by Nitric Oxide. Free Radic Biol Med. 2014;73:383–99.

Alfarisi R, Rivai PP. Hubungan Indeks Massa Tubuh terhadap Ketahanan Kardiorespirasi Diukur Dari VO2 max pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Jurnal ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 2017;4(2):67–73.

Syauqy A. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kebugaran Jasmani Mahasiswa Prodi Kedokteran UNJA. JMJ. 2017;5(1):87–93.

Diterbitkan
2024-02-27
Bagian
Articles
Abstrak viewed = 131 times
PDF downloaded = 106 times